UNITY IS STRENGTH: KEKUATAN SEBUAH KERJA SAMA TIM
Team building merupakan kegiatan yang diharapkan dapat membangun kekompakan dan kerja sama tim agar menjadi lebih baik lagi kedepannya. Selain itu dengan adanya beberapa guru yang baru bergabung dengan tim SD, maka kegiatan team building penting untuk dilaksanakan sebagai ajang saling mengenal dan meningkatkan keakraban. Kegiatan team building juga diharapkan dapat meningkatkan karakter team work pada peserta. Team work sangat penting dalam mencapai target dan tujuan di sebuah instansi.Kekompakan dan keakraban dari seluruh tim tidak hanya terbentuk di hari pelaksanaan kegiatan, melainkan juga saat persiapan sebelum acara. Hal ini terbentuk karena proses awal sampai akhir kegiatan ikut dilakukan oleh semua guru, mulai dari menyiapkan makanan yang akan dibawa, menyiapkan hadiah hiburan yang akan diberikan dan sebagainya. Proses persiapan dan pelaksanaan yang dilakukan bersama diharapkan dapat menumbuhkan rasa kekompakan dan keakraban antar sesama tim.
Kegiatan team building guru level SD ialah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun ajaran baru. Tahun lalu kegiatan team building guru SD dilaksanakan di Waterboom Blang Mangat Lhokseumawe dengan bentuk kegiatan outbound. Pada tahun ajaran 2022/2023 konsep kegiatan team building juga dalam bentuk outbound, yaitu kegiatan yang dilakukan di alam terbuka dan dilakukan secara kelompok kegiatan ini bermanfaat sebagai sarana untuk meningkatkan kebersamaan dan kekompakan tim. Oleh karena itu pemilihan lokasi team building pada tahun ini berada di Pantai Bantayan Seuneudon – Aceh Utara.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 27 Agustus 2022 Pukul 07.00 – 13.30 WIB. Peserta kegiatan berjumlah 34 peserta yang terdiri dari guru pengajar, guru pendamping, staf kantor dan konselor. Jarak tempuh lokasi kegiatan memakan waktu 1 jam 30 menit, oleh karena itu kami memutuskan untuk berangkat bersama-sama menggunakan bus. Hal ini juga merupakan saran dari guru-guru yang ingin menikmati perjalanan bersama-sama menggunakan bus. Pukul 07.00 WIB para peserta sudah mulai berkumpul dan beberapa lainnya menunggu di beberapa titik penjemputan. Ketika bus dating, semua tim membantu memasukkan perlengkapan yang di bawa ke dalam bus. Seteleh selesai mamasukkan barang, semua peserta pun naik dan duduk di kursi pilihannya masing-masing. Tepat pukul 07.30 WIB bus pun berangkat ke lokasi kegiatan. Selama perjalanan Saya pun baru menyadari bahwa para guru pendamping mengambil posisi duduk yang bersebelahan dengan guru pendamping. Setelah saya perhatikan lagi dari ketujuh guru pendamping semuanya duduk bersebelahan dengan guru pendamping juga. Menurut saya hal ini terjadi karena mereka belum terlalu mengenal guru-guru lain sehingga merasa belum terbiasa untuk duduk bersama-sama.
Setelah perjalanan 1 jam 30 menit kami pun tiba di lokasi kegiatan. Seluruh peserta dengan sigap dan saling tolong menolong untuk menurukan barang-barang yang ada di dalam bus. Sebelum memasuki acara inti, semua peserta menyantap sarapan pagi berupa lontong yang telah disiapkan oleh tim konsumsi. Selesai menyantap sarapan pagi semua peserta berkumpul di pinggiran pantai, acara dibuka dengan mengucapkan bismi-llāhi ar-raḥmāni ar-raḥīm agar acara berjalan dengan lancar dan diberikan keberkahan. Acara pertama yaitu senam pagi yang dipimpin oleh guru PJOK level SD dan berlangsung selama 15 menit dengan 3 jenis senam yang berbeda. Semua peserta senam pun merasa gembira, terlihat dari raut wajahnya yang tersenyum dan bersemangat selama melakukan gerakan senam.
Kegiatan selanjutnya yaitu sesi “menulis surat cinta untuk rekan kerja”. Seluruh peserta diintruksikan untuk menulis surat cinta yang berupa kata-kata afirmasi, ungkapan terimakasih, dan kesan terbaiknya kepada minimal tiga orang rekan kerjanya tanpa menuliskan nama mereka. Peserta diminta untuk duduk melingkar dan dibagikan satu lembar kertas yang bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi penguatan positif bagi setiap peserta yang harapannya dapat memperkuat keterikatan antara satu sama lain. Setelah selesai menuliskan surat cinta, masing-masing peserta memasukkannya ke dalam amplop yang sudah diberikan nama-nama peserta. Selama menulis surat cinta, terdapat beberapa guru yang menuliskan surat cinta untuk seluruh peserta meskipun hanya beberapa kata. Meski demikian, usaha guru tersebut patut untuk diapresiasi. Alasan peserta tersebut menulis surat untuk seluruh peserta yaitu agar semua peserta merasa dihargai dan tidak ada pilih kasih antara satu peserta dengan peserta lainnya. Surat-surat yang ditulis peserta untuk rekan kerjanya akan diterima di akhir sesi dan dibacakan masing-masing peserta sebagai bentuk penguatan positif untuk setiap peserta.
Setelah selesai menuliskan surat tibalah waktunya melakukan kegiatan permainan kolaboratif yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan kekompakan sesama tim. Terdapat empat jenis permainan dalam kegiatan team building kali ini, yaitu: (1) Permainan bola berjalan; (2) permainan menyebutkan kata; (3) estafet gagang balon; dan yang terakhir (4) permainan pipa bocor. Peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang berbeda di setiap permainannya, hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk berinteraksi dengan orang yang berbeda dan mendapatkan kesan yang berbeda di setiap permainan yang dilakukan.
Permainan pertama diberi nama “Bola Berjalan”, permainan ini menggunakan alat gelas plastik yang diikat di kepala masing-masing peserta dan bola pingpong. Pada permainan ini peserta dibagi menjadi enam kelompok yang terdiri dari lima orang peserta. Setiap peserta mengikatkan gelas plastik di kepalanya. Masing-masing kelompok diberikan enam buah bola pingpong yang harus diestafetkan dari orang pertama sampai orang terakhir dan masukannya ke dalam keranjang. Kelompok pertama yang berhasil mengumpulkan enam bola ke dalam keranjang akan memenangkan permainan. Selama permainan berlangsung masing-masing tim saling menyemangati anggota kelompoknya untuk mempercepat gerakan dan fokus agar bola tidak terjatuh. Permainan ini melatih kesabaran dan kekompakan tim, karena apabila bola terjatuh di tengah-tengah permainan maka peserta harus memulai estafetnya kembali dari orang pertama. Kesan peserta setelah melakukan permainan ini terlihat senang dan saling tertawa karena ada beberapa kejadian yang lucu terjadi selama permainan berlangsung. Sebenarnya bukan menang atau kalah yang ingin dilihat dalam permainan ini akan tetapi interaksi yang terjalin dan komunikasi yang terjalin selama proses menyelesaikan misi permainan inilah yang diharapkan dapat meningkatkan keakraban sesama peserta. Tidak jarang diantara beberapa peserta mungkin hanya berkomunikasi terkait pekerjaan saja, nah disinilah kesempatan bagi peserta untuk meningkatkan interaksi yang lebih menyenangkan lagi.
Permainan kedua diberi nama “Sebutkan kata”. Dalam permainan ini peserta dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri dari delapan orang. Peraturan permainannya adalah setiap kelompok diberikan satu pertanyaan yang berkaitan dengan menyebutkan kata-kata secara bergantian. Contoh pertanyaannya “sebutkan nama rempah-rempah yang ada di dapur” setiap anggota akan menyebutkan secara bergiliran sebanyak-banyaknya dalam waktu satu menit. Kelompok yang paling banyak menyebutkan kata dengan benar akan menjadi pemenangnya. Dari permainan ini peserta akan melaksanakan tugasnya masing-masing untuk kepentingan dan tujuan bersama kelompoknya. Setiap peserta bersemangat menyebutkan kata yang diketahuinya tanpa bantuan dari teman sekelompoknya. Permainan ini dilakukan secara bergilir dimulai dari kelompok satu sampai kelompok empat. Ketika satu kelompok sedang melakukan misi permainan, kelompok lain berperan sebagai penonton. Ketika salah satu peserta menyebutkan kata-kata yang dianggap lucu makan penonton akan bersorak dan memberikan tepuk tangan. Sorakan dan semangat yang diberikan para peserta menjadi pemicu semangat peserta untuk melakukan yang terbaik.
Permain ketiga ialah “estafet gagang balon” peralatan yang digunakan dalam permainan ini ialah gagang balon dan bola. Seperti permainan sebelumnya semua, peserta akan dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri dari delapan orang peserta yang berbeda. Cara bermainannya adalah setiap peserta mengestafetkan bola menggunakan gagang balon yang berukuran lebih kecil dari bolanya untuk dimasukan ke dalam ember yang telah disediakan. Setiap kelompok terpacu untuk menjadi pemenang dalam permainan ini, mereka saling bersorak dan memberikan semangat untuk timnya masing-masing. Kelompok tercepat yang berhasil mengumpulkan enam bola ke dalam ember yang disediakan akan memenangkan permainan.
Permainan terakhir yaitu permainan “pipa bocor”. Pada permainan ini setiap kelompok diberikan sebuah pipa yang telah dibolongi di beberapa titik dan sebuah bola pingpong yang dimasukkan kedalam pipa tersebut. Tantangan yang diberikan dalam permainan ini ialah setiap kelompok harus mengisi pipa bocor tersebut sampai penuh agar bola pingpong dapat mengambang di permukaan pipa. Setiap kelompok terdiri dari delapan orang, dimana satu orang akan bertugas untuk mengambil air dari laut dan sisanya akan berusaha untuk menutupi bolongan-bolongan pipa agar air yang dimasukkan tidak keluar. Pada permainan ini semua peserta saling bekerja sama dan mengatur strategi bagaimana menutup bolongan pipa dengan tangan dan bahkan ada yang menggunakan kaki untuk menutup pipa agar air tidak keluar. Kesulitan untuk mengisi air tersebut pun dialami oleh setiap kelompok, karena ketika salah satu anggota saja tidak menutupi bolongan dengan benar maka air-air yang telah dikumpulkan akan keluar. Selama permainan, semua peserta saling menyemati dan mengingatkan anggotanya untuk tetap fokus menutupi bolongan. Meskipun air dalam pipa sulit untuk dipenuhi, semangat peserta untuk mengisi kembali air yang keluar tidak pernah surut. Ada satu kejadian yang mencuri perhatian saya dan sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kejadian ini terjadi di kelompok tiga, awalnya pipa yang mereka isi akan segera penuh akan tetapi salah satu anggota melepaskan tangannya sehingga air yang hampir penuhpun keluar dari pipa, kejadian ini membuat sebagian besar anggota kelompoknya merasa tidak ada harapan lagi untuk menang dan ingin menyerah saja dalam permainan ini akan tetapi salah satu anggota tim mengatakan “udah yuk kita isi lagi udah kepalang basah jangan berhenti” mendengar hal tersebut anggota timnya pun mengisi kembali air ke dalam pipa dan benar saja tim mereka akhirnya menjadi pemenang pada permainan ini. Hal yang dapat kita ambil pelajaran dalam kejadian ini ialah jangan berputus asa pada proses yang sedang kita lalui, meskipun hasil akhirnya belum tampak, kita harus menyelesaikan apa yang sudah kita mulai. Hasil akhir akan menjadi bonus atas usaha-usaha yang telah kita lakukan.
Seluruh permainan yang dirancang dalam kegiatan ini dijalankan dengan penuh semangat, kerja sama sebagai tim, dan banyak pelajaran-pelajaran yang diambil dalam setiap prosesnya. Selama permainan seluruh peserta berpartisipasi secara aktif dan saling berinteraksi dalam menjalan misi permainan. Selama permainan berlangsung peserta tampak bersenang-senang dan menikmati semua rangkaian permainan, terlihat dari gelak tawa dan candaan yang menciptakan suasana lebih positif dan menyenangkan. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian hadiah hiburan bagi kelompok-kelompok yang memenangkan perlombaan. Setelah pembagian hadiah, semua peserta melakukan foto bersama sebagai kenang-kenangan untuk kegiatan team building tahun 2022.
Setelah kegiatan sayapun meminta pendapat beberapa peserta kegiatan secara acak untuk mengetahui kesan yang dirasakannya selama kegiatan berlangsung, berikut beberapa komentar dari beberapa peserta:
“Alhamdulillah kegiatan ini sudah lebih mantap lagi dari tahun sebelumnya, seperti pemilihan anggota tim dalam kelompok. Jadi kita dapat kesempatan secara acak untuk jumpa orang lain yang baru, gak itu-itu aja.”
“Sebagai guru pendamping kan gak banyak kenal guru kelas tinggi gitu, pas ikut lombanya jadi oh ini rupanya bapak ini namanya. Gitulah jadi lebih kenal.”
“Plusnya dalam kegiatan ini kita menggunakan transpotasi yang sama. Jadi waktu tempuhnya bias diisi dengan saling komunikasi kadang di sekolah Cuma bahas anak-anak, nah pas di jalan kita bias lebih mengenal kepribadian teman dan pembahasannya bukan pekerjaan.”
“Alhamdulillah acaranya lancar, saya merasa tidak ada kendala yang mengurangi keseruan acara ataupun penghambat jalannya acara.”
“Hal yang paling berkesan itu saat games, karena bikin semua peserta jadi berbaur. Jadinya emang membangun kedekatan antar peserta, sesuai dengan namanya team building.”
Semoga melalui kegiatan ini setiap anggota tim SD bisa merasakan kekompakan dan keakraban yang lebih baik lagi dari sebelumnya, dan tidak ada lagi perasaan yang membatasi mereka untuk saling berbaur baik itu antara guru pengajar dengan guru pendamping begitupun sebaliknya. Karena apapun posisinya seluruh tim SD merupakan satu kesatuan yang memiliki tujuan dan visi yang sama, sehingga dibutuhkan kerja sama dalam mecapainya. Seperti slogan pada kegiatan ini “Unity Is streght” karena adanya perbedaanlah kita semua menjadi tim yang kuat.
By : Retna Aisyah Simahate, S.Psi. (Konselor SD Sukma Bangsa Lhokseumawe)