Toleransi dalam Masyarakat
Pada pertemuan hari ini, kelas X IPA dan IPS mempelajari makna toleransi di masyarakat. Sikap toleransi sangat diperlukan dalam kehidupan bermsayakarat karena dengan adanya toleransi kita dapat menjaga keharmonisan dan kerukunan antar sesama meskipun terdapat banyak perbedaan seperti perbedaan agama, suku, ras, budaya dan lain-lain. Dengan adanya toleransi, seseorang berhak memiliki pendapat yang berbeda dan kita berkewajiban untuk menghargainya. Belajar di sekolah sukma bangsa tidak selamanya harus di kelas dan dengan guru bidang studi, tetapi pembelajaran juga bisa dilakukan diluar kelas dengan mengundang guru tamu atau lebih dikenal dengan Guest Teacher. Kegiatan Guest Teacher ini merupakan salah satu kegiatan rutin dan wajib dilakukan pada setiap pembelajaran dengan menyesuaikan tema dan guru tamu yang diundang. Dalam pelajaran PPKn adanya materi toleransi di masyarakat.
Pada tanggal 09 Mei 2023 tepatnya hari selasa, siswa kelas X IPA dan IPS kedatanngan guru tamu yaitu Plt Keuchik Gampong Panggoi yaitu Ns. Syarkawi, S, Kep., M.K.M yang juga seorang aparatur sipil negara dan dosen di Stikes. Kegiatan tersebut berlangsung di kelas masing-masing di mana kelas X IPA pada jam 10.30 s.d 11.50 dan kelas IPS pada jam 11.50 s.d 13.10. Dalam kegiatan ini, Syarkawi  menyampaikan materi melalui PPT dan menjelaskan secara rinci kepada siswa terkait toleransi dalam masyarakat. Beliau mekukan perkenalaan dengan siswa satu persatu seiring berjalannya kegiatan melalui sesi tanya jawab. Dalam pembahasan awal mengajarkan makna toleransi secara KBBI dan dalam bahasa Arab.
Beliau menjelaskan makna toleransi dan mengaitkan dengan sebuah gambar. Lalu pemateri menuliskan sebuah gambar dan meminta siswa menebak gambar apakah itu? Kelas hening sejenak, semua siswa sedang berfikir terkait gambar tersebut, lalu tiba-tiba terdengar dengan jelas suara satu siswa menjawab. Dan tebakan itu tepat. Setelah itu pemateri menjelaskan materi untuk sesaat dan tak lama kemudian menghampiri seorang siswi dengan mengajukan beberapa pertanyaan menarik.
Apakah selama sekolah di sukma pernah di intimidasi oleh teman-teman terkait perbedaan agama dan suku? Siswi tersebut meggeleng kepala Dan ia merasa bersyukur sekali bisa mendapatkan sekolah dengan lingkungan yang damai tanpa bully. Satu persatu siswa ditanyakan makna toleransi Dan itu membuat pemateri kagum.
Selama kegiatan berlangsung, kondisi kelas Pascal dan Newton sangat kondusif, semuanya siswa aktif mendengarkan materi. Ketika beliau menjelaskan materi, beliau menyampaikan dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, saya tertegun melihat cara mengajar beliau, menyampaikan materi dengan santai, serius, dan terkadang ada lucunya sehingga anak-anak terpesona dalam menyimak semua penjelasan karena setiap beliau menjelaskan beliau akan menanyakan pendapat satu persatu kepada siswa sehingga memacu fokus siswa untuk serius.
Alhamdulillah kegiatan guest teacher hari ini berjalan lancar, aman dan tertib. Saya menemukan pengetahuan baru bahwasanya selama beliau menjabat sebagai Plt Keuchik Panggoi banyak warga yang tinggal di Panggoi dari berbagai agama dan belum pernah terjadinya kasus intoleran di Panggoi. Pengetahuan lain yang saya dapatkan adalah semua materi yang kita ajarkan alangkah baiknya selalu dikaitkan dengan agama karena semua pelajaran itu ada kaitannya dengan agama.
Penulis : Riska Pristiani (Guru SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe)