Praktik Renang Hilangkan Stres di Waterboom Mangat Ceria
Berenang adalah olahraga yang dilakukan di air dengan menggerakkan tubuh, tangan dan kaki agar tidak tenggelam. Berenang juga sangat berguna untuk pendidikan sebagai rekreasi yang sehat, menanamkan keberanian, percaya diri, dan membuat pikiran lebih tenang sambil terapi menghilangkan stres sehingga memberikan efek relaksasi bagi tubuh. School Visit merupakan program sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe dengan mengunjungi tempat atau lokasi tertentu, yang bertujuan menumbuhkan pengalaman langsung dan nyata kepada peserta didik. Siswa-siswi SMP kelas IX Sukma Bangsa Lhokseumawe melakukan school visit ke Waterboom mangat Ceria Lhokseumawe pada Senin (30/01). Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui gerakan kombinasi kaki dan tangan serta bagaimana cara pengambilan nafas di air.
Kejengkelan siswa/i terjadi karena salah satu bus terlambat informasi keberangkatan pada jam 08.30 wib karena pergantian supir, berangkat ke Waterboom menggunakan 3 (tiga) unit bus sesuai kelas yang telah ditentukan oleh guru. Sebelum menaiki bus siswa/i mendengar arahan dari guru yang mengingatkan kembali Budaya Sekolah Sukma Bangsa seperti biasa kita lakukan setiap hari di lingkungan sekolah. Dalam perjalanan menuju ke lokasi tersebut semangat dan keceriaan yang luar biasa dari wajah yang sebelumnya jengkel berubah dengan seketika.
Tiba di Waterboom semua siswa foto bersama dan membentuk barisan untuk pengambilan tiket masuk. Selanjutnya semua siswa/i menggantikan pakaian renang atau baju olahraga. Cuaca yang bersahabat di pagi itu membuat siswa terlihat senang dan ingin terjun langsung ke kolam renang. Sebelum membasahi tubuh dengan air kolam semua mendengar kembali arahan dari guru melakukan pemanasan dan mengingatkan kepada anak-anak berbahaya resiko cedera jika tidak berhati-hati pada saat beraktivitas di air. Setelah melompat ke kolam renang diwajibkan untuk mengamati gerakan yang dilakukan oleh guru yaitu teknik dasar, kombinasi kaki dan tangan dan mengatur pernafasan di air gunanya untuk tidak terjadinya air masuk kehidung. Siswa-siswi dominan melakukan gaya wajah ke langit atau gaya punggung yang seharusnya sikap tubuh harus dalam keadaan harizontal dimana pinggang lebih rendah dari pada bahu. Hal itu dilakukan agar air kolam tidak masuk ke hidung yang membuat air yang bercampur kaforit itu perih disaat salah mengatur pernafasan di air. Berbagai gaya yang praktikkan oleh guru hanya beberapa siswa yang mampu melakukannya karena keterbatasan siswa-siswi tidak mahir dalam berenang, setelah itu mereka dapat bermain dengan gaya khas masing-masing dengan ceria seperti nama tempat “mangat ceria”.
Kecemasan terjadi karena siswa yang tidak bisa berenang melompat sebelum mendengar instruksi, ingin saya marahi tapi akhirnya jadi lucu disaat siswa yang tak bisa berenang akhirnya melompat dengan gaya hewan yang hampir tenggelam. Gaya tersebut sangat direkomendasikan kepada anak-anak yang belum bisa berenang atau bagi pemula untuk belajar berenang karena mudah dilakukannya karena teknik berenang kepala diatas permukaan air seperti hewan yang sedang berenang lebih menggunakan gerakan tangan dan kaki agar tidak tenggelam.
Materi renang jarang dipraktikkan di sekolah karena media pembelajaran (kolam renang) tidak ada di kota Lhokseumawe. Sejauh ini hanya mengandalkan kolam yang ada di hotel Lido Graha dan Waterboom. Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh siswa-siswi dari jam 09.00 wib sampai dengan selesai kemudian kembali ke sekolah untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar (KBM). Pada saat meninggalkan lokasi tersebut bertemu dengan adek-adek SD Sukma Bangsa Bireun, mereka mengunjungi waterboom setelah pulang dari school visit di Bank Indonesia (BI) di kota Lhokseumawe. Dan mereka pun saling menyapa dengan penuh kebahagiaan.
Penulis : T. Saiful Ahmad S.Pd, (Guru PJOK SMP Sukma Bangsa Lhokseumawe)