NABUNG SAMPAH; SELAMATKAN BUMI DAN MERAUP RUPIAH
Fenomena sampah hingga saat ini masih menjadi perhatian utama bagi pemerintah, lingkungan masyarakat, tak terkecuali sekolah. Terlebih setelah ditemukannya bangkai ikan paus bungkuk yang dipenuhi sampah plastik di Filipina dan Wakatobi, Indonesia. Betapa mirisnya para tim evakuasi ketika membedah isi perut hewan mamalia tersebut. Mereka menemukan lebih dari 40 kg sampah plastik yang telah lama bersemayam di dalam tubuhnya.
Sampah juga menjadi permasalahan krusial bagi sekolah, bagaimana tidak, hampir 8 (delapan) jam siswa berada di sekolah dan pastinya seolah menjadi bumerang bagi warga sekolah, sampah merupakan produk sampingan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia setiap hari. Sampah yang dihasilkan sekolah kebanyakan adalah jenis sampah kering/anorganik dan hanya sedikit sampah basah/organik.
Sampah kering yang dihasilkan kebanyakan berupa plastik, botol plastik, kertas dan sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari guguran daun pohon, sisa makanan dan daun pisang pembungkus makanan. Selain menimbulkan polusi udara, sampah juga menjadi penyumbang gas metan atau gas rumah kaca terbesar yang menyebabkan pemanasan global. Jika kondisi ini tidak disikapi dengan bijak maka akan berdampak buruk untuk lingkungan sekolah, sekolah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk menimba ilmu menjadi tercemar akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik.
Sebagai langkah nyata untuk mengatasi polusi sampah, kami dari Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe berkontribusi melakukan hal sederhana yaitu dengan gerakan diet plastik melalui penggunaan tumbler dan pengelolaan sampah dengan Bank Sampah. Kegiatan Bank Sampah ini dikelola oleh Departemen Lingkungan Hiidup (DLH) Sekolah.
Lantas apa itu Bank Sampah dan Bagaimana Teknis Pengelolaan Bank Sampah di Sekolah??
Salah saatu tempat pengumpulan sampah kering yang sudah dipilah-pilah dan dikumpulkan secara kolektif, serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Setiap kelas sudah disediakan 3 tong sampah yang terdiri dari 3 jenis sampah yaitu botol plastik, plastik dan kertas. Sampah ditabung setiap seminggu sekali, sampah yang ditabung kemudian ditimbang dan dicatat oleh tim DLH. Lalu dikemanakan seluruh sampah yang ditabung oleh siswa ? Sampah yang terkumpul selanjutnya akan dijual ke pengepul. Tujuan didirikan bank sampah di sekolah agar dapat menumbuhkan kesadaran warga sekolah untuk lebih bijak dalan pengelolaan sampah, mengurangi volume sampah serta menjadikan sampah bernilai ekonomis.
By : Fauza Azima , S. Pd. (Guru Bidang Studi Biologi SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe, Tim Trus Green School Program)