Mengenal Teater Tradisi Indonesia
Indonesia kerap kali hamper kehilangan budayanya yang di ambil oleh negara lain, hal ini disebabkan karena kurangnya ilmu pengetahuan mengenai budaya yang telah lama ditinggal oleh masyarakat Indonesia. Hal ini apabila tidak diambil Tindakan yang serius akan menjadi suatu hal yang mengerikan. Banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mengedukasi masyarakat, maupun pelajar-pelajar di Indonesia untuk bisa lebih mengenal budaya kita sendiri, kita tidak harus menguasainya, setidaknya kita tau bahwa banyak tradisi yang Indonesia miliki. Contohnya teater tradisional, teater tradisional perlahan telah kehilangan peminatnya, film menjadi lebih menarik di era sekarang ini, padahal dengan menonton teater tradisional masyarakat dapat berinteraksi langsung dengan para penonton maupun pemain teater tersebut, menjalin silaturahmi, belajar Bahasa daerah secara langsung dan banyak hal yang bisa didapati.
Sabtu, 05 November 2022 Art Class mengundang seorang Guest Teacher untuk membahas secara detil tentang teater tradisional, kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa siswi kelas X SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe. Pada kegaiatan Guest Teacher kali ini Crestee Willia Lawalata, S.Sn diminta untuk menjadi pembicara tentang teater tradisional, beliau merupakan alumni dari Institut Kesenian Jakarta, aktivis seni, serta sering menyutradari pertunjukan tradisional. Wanita yang kerap disebut Crewil ini menjelaskan begitu pentingnya kita sebagai generasi penerus untuk mengenal teater tradisional, dikarenakan itu adalah hal turun menurun yang harus terus diturunkan kepada generasi selanjutnya, karena teater tradisional menjadi salah satu wadah dokumentasi sebuah masa lalu, dengan teater tradisional kita dapat mengetahu bagaimana situasi dimasa lalu, bagaimana kebudayaan dimasa lalu, Bahasa daerah yang kental, hal tersebut di kemas lengkap didalam teater tradisional. Crewil juga menjelaskan bagaimana tahapan tahapan dalam membuat pertunjukan teater tradisional, bahwa untuk membuat pertunjukan teater tradisional tidak dibutuhkan persiapan yang begitu rumit, sehingga siapapun bisa membuat pertunjukkan teater tradisional, tempat untuk pertunjukannya pun sangat fleksibel, teater tradisional tidak membutuhkan sebuah Gedung pertunjukan yang seperti kita lihat sekarang ini, dimana pun tempatnya bisa dijadikan panggung pementasan, hal ini merujuk kepada arti dari teater yaitu panggung/Gedung pertunjukan. Cara penyampaian Crewil yang supel pun membuat kegiatan Guest Teacher kali ini tidak terasa membosankan, seluruh siswa selalu memberikan respon yang sangat baik saat Crewil bertanya, terbukti ketika ditengah tengah penyampaian materi terjadi sedikit kesalahan teknis yang mengakibatkan aplikasi meeting virtual mati secara mendadak, sehingga guru harus membuat link baru hal ini bisa saja menjadi kesempatan untuk siswa yang merasa bosan tidak bergabung lagi, namun setelah link baru diberikan, jumlah siswa yang bergabung tetap lah sama seperti semula, ini membuktikan bahwa materi teater tradisional yang disampaikan oleh Crewil bisa diterima dengan cukup menyenangkan.
Banyak hal baru yang didapatkan melalui kegiatan Guest Teacher kali ini, yaitu bagaimana cara membuat pertunjukan teater tradisional, pakem pakem dari teater tradisional, dan bagaimana caranya kita sebagai generasi penerus bangsa bisa tetap terus melestarikan kekayan budaya yang negara kita miliki, guru juga menemukan beberapa hal baru yang bisa diaplikasikan dalam kbm nantinya, melihat bagaimana Crewil dapat membuat 72 siswa tetap menyimak penyampaian materinya dari awal hingga akhir dan semakin akhir malah semakin tinggi antusiasmenya, yaitu dengan penyampaian materi yang supel, tidak menggunakan bahasa Bahasa yang sulit dimengerti, dan yang terpenting adalah melibatkan siswa dalam kbm, sehingga focus siswa akan terus kepada materi yang disampaikan.
Penulis : Hilmi Almasyari, S.Sn (Guru Seni SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe)