GROW UP WITH TEAM BUILDING
Setiap tahunnya Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe melakukan kegiatan team building disetiap level, baik SD, SMP maupun SMA. Team building merupakan salah satu program dari konselor sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kohesivitas tim kerja yang ditandai dengan timbulnya sikap saling percaya, mampu menemukan solusi masalah-masalah yang dihadapi dan komunikasi intensif mengenai peranan masing-masing anggota tim guna melaksanakan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan tugas dan tantangan, bekerjasama untuk membangun sebuah tim kerja dalam bentuk permainan eksperimental yang dilakukan didalam ruangan maupun luar ruangan. Saya, Oulia Ulfa, S.Pd sebagai konselor SMA yang mengetuai kegiatan team building level SMA sangat excited mempersiapkan kegiatan ini. Di awal persiapan, saya mulai berdiskusi dengan tim konselor di SD dan SMP terkait games menarik yang akan dilaksanakan. Setelah menetapkan games yang akan dimainkan, saya mulai menyusun rundown acara, membuat properti games, souvenir, hingga atribut topi dari kertas.
Sabtu tanggal 27 Agustus 2022 pukul 08.00, semua anggota tim SMA beranjak menuju ke lokasi kegiatan, pantai Lancok, Bayu. Setibanya disana semua guru membantu melakukan persiapan kegiatan, menurunkan barang-barang dari mobil, menata bola-bola, membagikan atribut topi dan mengisi air kedalam ember untuk dimainkan nantinya. Kegiatan diawali dengan foto bersama, kami mengambil satu sisi area di dekat pondok santai di pantai tersebut. Saya dan Hilmi kemudian mengikat spanduk yang berisi tulisan “TEAM BUILDING SMA 2022 – Alone we can do so little, together we can do so much” yang akan menjadi background foto. Setelah beberapa foto diambil, kegiatan dilanjutkan dengan refleksi.
Kegiatan ini dilakukan di awal agar semua guru mendapatkan attachment ikatan emosi antara satu dan lainnya, dan juga sebagai kegiatan pemanasan tubuh sebelum mengikuti games fisik yang telah disiapkan. Sebelum refleksi dimulai, saya meminta semua guru untuk mengambil handphone dan earphone dan diarahkan untuk memakainya. Kemudian semua berdiri membentuk sebuah lingkaran. Saya mulai membuka kegiatan refleksi dengan membagi guru dalambeberapa pasangan. Setelah berpasangan, saya meminta mereka untuk duduk lesehan sambil berhadapan. Instruksinya adalah semua pasangan diminta untuk menceritakan moment-moment yang pernah dilewati bersama selama berada di level SMA. Tidak hanya moment, boleh apa saja. Saya tidak langsung meminta teman-teman untuk bercerita, saya memberikan waktu dan ruang setiap pasangan untuk re-memory kembali masa-masa bersama sambil mendengarkan lagu “Dunia Tipu-Tipu” dari Yura Yunita. Mereka mulai mendengarkan lagu sambil duduk berhadapan, semua guru saling bertatapan sambil menikmati lagu seolah mengingat kembali masa-masa bersama. Ada yang sambil mengobrol, ada juga yang sambil tersenyum bahagia. Kurang lebih 4menit berlalu, tibalah saatnya menceritakan hal yang terlintas saat saling berhadapan dengan teman sejawatnya.
Salah satu pasangan yang paling berkesan Hilmi dan Dhimas. “Sedikit cerita, awalnya ketika Dhimas masuk di SMA, jujur saya sedikit kurang “sreg” dengan Dhimas, tapi lambat laun mau seburuk apapun perbuatan saya terhadap Dhimas, dia tetap membalasnya dengan baik. Itu yang akhirnya membuat saya meyakini bahwa kita tidak boleh langsung menjudge orang terlalu cepat, karena dia pasti punya sisi baiknya, hingga akhirnya sampai saat ini saya masih bisa bertahan satu tim bersama Dhimas”, cerita singkat Hilmi. Setelah mendengarkan cerita Hilmi, Dhimas pun tersenyum dan merasa lega karena ternyata ada hal baik yang bisa Hilmi rasakan dari dirinya.
Pasangan selanjutnya Sir Ihsan Pak Fitriadi., sir bercerita “kalau saya sama fitriadi, kami lebih ke action. Misalnya di umpamakan dalam kepanitiaan itu kalau fitriadi melihat saya angkat meja, maka fitriadi akan segera mengangkat kursi, ya seperti itulah pertemanan yang sudah kami jalani bertahun-tahun”. Sontak seluruh guru pun tertawa bahagia mendengar pernyataan sir ihsan. Lanjut fitriadi pun bercerita tentang sir ihsan yang mana sir ini sering dijadikannya panutan dalam hal “bersantai”, santai disini maksudnya adalah ketika saya merasa panik, galau, lelah dalam menghadapi berbagai tantangan pekerjaan, sir selalu mengingatkan saya untuk hadapi semua dengan santai dan tidak harus panik dan sir pun berhasil meyakinkan saya untuk jalani semuanya dengan senyuman. Saya pun menutup rangkaian kegiatan refleksi dengan bait lagu dunia tipu-tipu yaitu “puja-puji tanpa kata, mata kita yang bicara selalu nyaman bersama, janji takkan kemana-mana ya..” dan disambut oleh tepuk tangan teman-teman guru.
Setelah kegiatan refleksi selesai, kami lanjut bergerak menuju permainan pertama. Permainan pertama ini judulnya adalah “Games sambung lirik”, games ini terdiri dari empat kelompok yaitu kelompok ungu, peterpan, adaband dan jikustik. Masing – masing kelompok mendapatkan satu amplop berisi potongan lirik lagu yang dipilih oleh ketua kelompok. Aturan mainnya adalah setiap kelompok harus bisa menyusun potongan lirik lagu yang ditempelkan oleh satu-persatu anggota kelompok dipapan yang sudah disediakan menjadi sebuah bait lagu. Yang menjadi kekuatan pada games ini adalah harus ada salah satu anggota yang mengetahui lirik lagu dengan sempurna sehingga yang lain harus bisa percaya pada salah satu anggota tersebut. Diskusi, saling percaya dan pengambilan keputusan yang tepat adalah hal yang paling diutamakan pada games ini.
Masuk permainan kedua “games stick ball”, pada permainan kedua ini semua anggota dikelompokkan menjadi empat tim yang harus menyelesaikan misi mengumpulkan bola sebanyak-banyaknya dengan menggunakan stick, games ini benar-benar memerlukan konsentrasi yang tinggi, karena jika bergerak sedikit saja bola akan jatuh dan pemain harus mengulang kembali.
Mengisi waktu istirahat kita lanjut dengan snacktime, disini kami semua menyatap beberapa kue yang sudah disediakan dan kami membuat minuman serta menikmatinya bersama-sama. Lanjut games yang ketiga yaitu “Games estafet pingpong”, games ini terdiri dari empat kelompok yang masing-masing anggota mendapatkan satu buah cup yang di ikatkan kebagian kepala. Kemudian semua anggota berbaris, anggota yang paling depan bertugas mengambil bola pingpong dan memasukkan bola itu kedalam cup didahi. Instruksinya adalah bola harus sampai ke keranjang belakang dengan cara diestafetkan melalui cup yang sudah di ikat didahi. Kelompok yang paling banyak memindahkan bola dengan waktu yang cepat mereka adalah pemenangnya. Pada games ini dibutuhkan konsentrasi, komunikasi dan kecepatan dalam tim. Terlihat para anggota pemain sangat berkonsentrasi agar bola tidak jatuh, fitriadi berkali-kali gagal mengestafetkan bola dari cupnya ke cup arfan hingga sedikit terbuang waktu. Dengan kekuatan saling berpegangan tangan bu sarli memberikan kekuatan kepada hani agar bola tidak jatuh dan tepat sasaran. Akhirnya yang memenangkan games ini adalah kelompok mie sedap yang beranggotakan Irma, bu sarli, hani, dian dan khairul.
Rasanya semangat semakin kian membara dan berapi-api, kami bergegas berlanjut ke games yang ke empat yaitu “games bola terpal”. Pada games ini semua anggota yang sudah dikelompokkan diminta untuk memegang sebuah terpal yang sudah dibolongi, kemudian mereka harus bisa mebawa bola dari arah timur ke arah barat yang mana dibarat sudah tersedia keranjang untuk mengisi bola yang berhasil dibawa. Hani menyampaikan bahwa “pada games ini tim benar-benar harus hati-hati, tidak boleh ada yang egois. Kami harus saling berkomunikasi dalam mempertahankan posisi terpal agar bola tidak jatuh ke tanah”. Pada games ini tim Pak Ali yang memenangkan permainan.
Jam menunjukkan pukul 11.00 kami lanjut dengan games terakhir, semua tidak sabar untuk memainkan games yang saya namai “games pipa bocor”. Tim saya belah menjadi dua kelompok yang berisi 10 orang pemain. Saya pun menjelaskan umpama dari games ini, pipa adalah level SMA, bolong pipa adalah kekurangan yang ada apa tim SMA dan air adalah anggota SMA. Jadi misinya adalah air yang di masukkan kedalam pipa tidak boleh keluar dari bolong pipa. Ibarat jika ada salah satu tim SMA yang mempunyai kekurangan kita harus bisa saling menutupi. Didalam pipa sudah dimasukkan sebuah bola yang mana makin lama akan naik keatas jika air yang dimasukkan tetap utuh tanpa mengalami kebocoran. Pada games terakhirnya terlihat keseruan yang sangat membahana, disini semua pemain berusaha menutup bolong pada pipa agar air tidak keluar, begitulah harusnya tim SMA berusaha menutupi kekurangan tim secara bersama-sama. Setelah basah-basahan akhirnya tim bu yenda dan kawan-kawan menjadi pemenangnya, karena mereka bertahan meski sudah basah kuyup dibawah sampai posisi bola naik ke atas. Diakhir games semua peserta team building berteriak “WOO!” pertanda misi kegiatan hari ini sudah diselesaikan dengan sangat baik.
Lima permainan kami mainkan secara tuntas, semangat, bahagia, dan seru. Sungguh saya sendiri melihat perbedaan aura kebersamaan sebelum dan sesudah kegiatan team building dilaksanakan. Kami bergegas menuju tempat makan siang untuk menyantap sepiring mie udang special ala mie bing apanoh lancok. Pukul 12.30 kami bergegas bersiap-siap untuk pulang, sambil beberes secara random saya sempat meminta komentar tentang apa yang teman-teman rasakan terkait kegiatan hari ini. Adapun sir ihsan menyampaikan bahwa “kegiatan hari ini so sweet, semua guru terlibat aktif dikegiatan, seru dan semua bersemangat, terlihat lebih kompak. Saran untuk kedepannya team building dilaksanakan ditempat yang ada wahananya.”
Ternyata dari bu yenda ada pendapat lainnya yaitu “kegiatan team building dimulai dengan kegiatan yang sangat baik, yaitu merefleksikan kenangan2 baik yang dirasakan bersama pasangan, itu membuat peserta kembali mengingat masa2 indah bersama sehinggal hal-hal positif yang dilakukan bersama dulu mampu menyemangati dan mengalirkan semangat baru sehingga kegiatan dapat dilakukan dengan penuh semangat. Games yang dipilih juga sangat luar biasa, mampu membuat kita semua terlibat dan saling bekerja sama di dalam tim. Dengan kerja sama yang baik mampu menimbulkan rasa dekat dan saling memiliki untuk mencapai satu tujuan bersama. Over all kegiatan team building yang dilaksanakan kemarin sudah sangat membantu kita untuk meningkatkan keakraban dan rasa saling melengkapi dalam sebuah tim, sehingga ke depannya, SMA bisa lebih kompak, saling menjaga dan saling menasehati untuk memberikan hal baik untuk siswa dan sekolah Sukma Bangsa tentunya.”
Dan yang terakhir saya meminta pendapat bu cici, adapun komentarnya adalah “Kegiatan team Building kali ini terasa sedikit berbeda dgn team Building tahun lalu. Suasana pantai dan cuaca sejuk mendung sepertinya menjadi salah satu alasan suasana team building kali ini terasa berbeda. Games yang disajikan juga tak kalah menarik. Serupa dengan tahun lalu, namun tak sama. Kali ini games yg dimainkan lebih intens dan seru. Banyak kegiatan di dalam permainan yang melatih kerja sama tim. Seru, lucu, tertantang, adu kecepatan, dan kerja sama adalah beberapa kata yang bisa mewaliki suasana di hari itu. Setelah 5 games selesai dimainkan, lelah pun menghampiri. Namun tak sempat singgah lama, lelah pergi karena hidangan makan siang yang luar biasa menghampiri. Well done, kegiatan team building tahun ini terlaksana dengan sangat apik!” Dengan telah dilaksanakannya kegiatan team building besar harapan saya tim SMA dapat lebih solid. Setiap masalah bisa diselesaikan secara bersama, setiap program sekolah pun terlaksana dengan baik karena adanya kebersamaan. So, Janji tak kan kemana-mana ya!
By : Oulia Ulfa, S.Pd. (Konselor SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe)