Culture Day SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe
Kebudayaan merupakan perpaduan dari beberapa unsur, seperti unsur bahasa, pengetahuan, kekerabatan / organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, ekonomi/mata pencaharian hidup, religi dan kesenian yang secara keseluruhan memiliki keterkaitan satu sama lain. Penjelasan tersebut disampaikan secara singkat oleh Ir. Nurliana. Na selaku Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara dalam kunjungannya sebagai guest teacher dalam kegiatan class project “Culture Day” yang dilaksanakan oleh siswa kelas X IPA dan IPS SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe pada hari Senin 2 April 2018.
Class project “Culture Day” di SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe ini diselenggarakan sebagai kegiatan tahunan yang di mulai sejak tahun 2017. Ide munculnya kegiatan ini berawal dari keresahan guru SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe terhadap pudarnya unsur kebudayaan Aceh dikalangan peserta didiknya. Hal yang sangat miris jika para peserta didik hari ini tidak mampu berkomunikasi dengan bahasa Aceh, berpengetahuan yang minim tentang peralatan khas aceh, tidak mengenal makanan khas Aceh dan tidak menyukai kesenian daerah, padahal mereka dilahirkan di Aceh, berdomisili di Aceh dan bahkan sebagian besar bersuku Aceh.
Kegiatan Culture Day yang dilaksanakan oleh siswa dan siswi kelas X Fort Malboroh, X Vulcano, X Edelwis dan X Hargowilis ini menampilkan potongan cuplikan unsur kebudayaan yang mewakili 4 kabupaten/kota di propinsi Aceh yaitu Takengon, Aceh Pidie, Aceh Utara, Lhokseumawe.
Antusiasme para peserta didik dalam melaksanakan kegiatan Culture Day ini tampak melalui keseriusan dan kerja keras siswa dalam menampilkan setiap unsur kebudayaan. Peserta didik membuat stan dengan berbagai hiasan ciri khas Aceh, menyajikan makanan khas daerah Aceh, menampilkan peralatan hidup masyarakat Aceh. Para peserta didik juga mempertunjukkan seni tari Liko Pulo, Seudati inong dan Didong serta menyanyikan lagu dan saee Aceh , menampilkan drama legenda Aceh (legenda Putri Pukeus dari Takengon) serta peran tokoh pahlawan Aceh (Cut Meutia dari Aceh Utara), bahkan peserta didik menggunakan bahasa Aceh selama berlangsungnya kegiatan Culture Day
Takengon : sistem ekonomi (hasil bercocok tanam), kesenian Didong, hasil kerajinan tangan.
Aceh Pidie : Cuplikan adat Peusijuk Sunah Rasul, Kesenian Seudati Inong, makanan daerah dan hasil kerajinan
Aceh Utara : Cuplikan adat intat dara baro dan peusijuk tujoh buleun
Melalui kegiatan Culture Day ini, SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe berharap tidak hanya mampu menciptakan peserta didik yang cerdas dibidang pengetahuan umum tetapi juga mampu mendorong peserta didiknya dalam memahami dan mengenal kebudayaan Aceh dan menumbuhkan rasa bangga dan kecintaan terhadap kebudayaan serta berupaya melestarikan adat istiadat Aceh sebagai tempat kelahirannya.
Ayi Nurlela, S.ST, Guru Prakarya SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe