COOKING CLASS MEMBANGUN HUBUNGAN SISWA
Cooking Class merupakan salah satu program memasak yang dilaksanakan di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe yang dilakukan di luar jam pelajaran yang disebut dengan ekstrakurikulersetiap hari Senin. Kegiatan ini diikuti oleh 7 orang siswa khususnya dari SMP. Diantaranya adalah 6 orang siswa perempuan, yaitu Rauza, Saskia, Chairunnisa, Shahnaz, Keisya dan Tharikal, serta 1 orang siswa laki-laki, yaitu Sunia. Meskipun lelaki seorang diri, Sunia sangat antusias dan percaya diri. Dalam kegiatan Cooking Class ini dibutuhkan kerja sama antara siswa-siswi, mulai dari segi pengolahan hingga segi penyajiannya.
Pada tanggal 29 Juli 2019 kami tim Cooking Class membicarakan menu-menu yang ingin dibuat selama 3 bulan ke depan. Setelah 1 bulan berjalan menu yang telah di-project-kan, yaitu membuat mie pangsit, bakpao, brownies, onde-onde, nugget, dan risol isi sayur ayam. Melalui kegiatan ini mereka dapat mengetahui bagaimana cara membuat nugget sendiri yang nikmat dan sehat. Sebenarnya, tidak ada kewajiban bagi seorang wanita untuk dapat memasak, tetapi jika dapat memasak maka ini akan lebih baik. Setiap gerak tangannya akan bernilai sebagai pahala, insya Allah. Sebab di sini, memasak bukan hanya sekadar mengolah dan menghidangkan makanan saja, melainkan juga ada keterlibatan hati dan perasaan di dalamnya.
Melibatkan siswa-siswi dalam aktivitas memasak memang cenderung memakan waktu yang lebih lama. Dari yang biasanya memasak menu lengkap bisa selesai dalam waktu 30-45 menit, ketika melibatkan siswa-siswi mungkin akan menjadi 2 sampai 3 kali lipatnya. Tapi ya rasakan saja bagaimana nikmat dan bahagianya. Waktu yang lama disebabkan adanya proses pendidikan di dalamnya. Bagaimana cara mengolah makanan yang sehat, mengapa mendahulukan melakukan ini sebelum itu, dan waktu-waktu yang harus diluangkan untuk menjawab penasaran-penasaran mereka akan suatu hal. Nah, justru dari aktivitas inilah akan semakin menumbuhkan kedekatan, keterbukaan, dan melatih komunikasi yang efektif antara seorang guru dengan siswanya.
Awalnya saya tidak menyangka aktivitas memasak bersama siswa-siswi seperti ini ternyata menjadi sebegitu menyenangkannya. Saya bisa mengobrol lebih banyak dan bebas dengan mereka tak seperti biasanya sewaktu di kelas. Bisa lebih mengetahui tentang latar belakang mereka dan karakter mereka. Maka, benarlah jika memasak bersama bisa menumbuhkan kedekatan hati. Siswa pun mulai memasak dengan membuat nugget dari menyediakan bahan dan alat dengan lengkap, kemudian guru menunjukkan kepada siswa cara membuat adonan nugget kemudian dilanjutkan oleh para siswa untuk memotong dan menghaluskan adonan lalu dicetak dan dikukus. Setelah matang, para siswa pun kemudian menyantap hidangan bersama-sama sesuai dengan yang telah mereka buat. Hmmmm… Yummy..!
Setelah mereka selesai saya pun mencicipinya. “Bismillah, semoga rasanya enak ya!” kataku.
“Aamiin…Insya Allah enak, Bu. Masaknya pakai hati.” kata salah seorang dari mereka. Alhamdulillah, hati kecilku rasanya seakan lompat kegirangan karena mereka akhirnya mengetahui inti dari kegiatan memasak itu.
By : Yulia Maulida S.Pd (Guru Prakarya SMP Sukma Bangsa Lhokseumawe)