Bisnis dengan Pemberdayaan Komunitas Lokal
Pemberdayaan Komunitas Lokal adalah salah satu materi yang ada di pelajaran Sosial kelas XII SMA. Ini materi yang sangat menarik dan tentulah erat sekali dengan kehidupan manusia. Dan tentulah paling asyik jika materi ini diulas lebih mendalam oleh praktisi langsung yang telah lama berkecimpung di bidang ini. Maka pada Senin, 6 November 2023, ada guru tamu yang dihadirkan di kelas XII IPS Guangzhou. Namanya Sari Yulis Terfiadi, B.B.A., M.B.A. yang merupakan dosen di prodi Kewirausahaan Universitas Malikussaleh Lhokseumawe sekaligus praktisi beberapa lini bisnis.
Kami memulai kelas pada angka delapan lewat tiga puluh menit. Guru bidang studi mengawali dengan paparan berkenan skema kelas, termasuk penilaian yang akan dilakukan hari ini. Beberapa siswa juga meminta izin ke kamar mandi, tentu diperkenankan. Dan mereka kembali tak lama kemudian.
Semua sudah sedia. Dan yang ditunggu-tunggu tiba, waktunya kelas bersama pemateri. Beliau mengawali dengan memperkenalkan diri dan menampilkan video singkat berkenan profil dan lini bisnis yang digeluti oleh pemateri. Siswa terlihat antusias menyimak dan sepertinya semua dibuat terpukau pada saat bagian lini bisnis yang sedang dijalani sekarang ini. Terdengar bisik-bisik kecil di antara mereka.
Banyak hal sederhana yang bisa menjadi ladang bisnis. Yang paling penting bagaimana menangkap dan mengubah hal kecil tersebut menjadi wahana bisnis yang menggiurkan. Itu salah salah satu poin penting yang diungkap pemateri. Tak sekadar itu, bisnis juga menjadi ikhtiar menyediakan lowongan pekerjaan bagi warga sekitar. Ya, dengan memanfaatkan segala komunitas lokal yang ada di sana. Perihal ini beberapa kali ditekankan narasumber sembari menceritakan jika di tempat usahanya, dia bisa memberdayakan warga sekitar untuk bekerja, termasuk remaja di hari libur sekolah. Ini poin penting lainya dari narasumber.
Lalu pemateri yang merupakan dosen itu membagikan ragam pengalamannya ketika mengelola bisnis. Banyak hal seru menyenangkan, tak sedikit tantangan yang dihadapi. Ketika sesi bertanya dibuka, siswa terlihat mengacung pertanyaan. M. Naufal Maulana bertanya tentang bagaimana mendapatkan modal untuk memulai bisnis? Untuk hal ini, pemateri mengungkapkan jika berdasarkan pengalaman pribadinya, segalanya bermula dari trust (kepercayaan) dari orang-orang sehingga berkenan menginvestasikan modal pada rencana bisnisnya. Dan ada Danish Iqbal Farhandy yang memfokuskan pada keuntungan memberdayakan komunitas lokal. Pertanyaan ini kembali dijawab dengan tuntas oleh dosen kewirausahaan tersebut. Bahwa banyak sekali keuntungan jika ada bisnis yang memberdayakan komunitas lokal. Sebut saja sebagai contoh jika faktor keamanan lebih terjamin. Tak hanya itu, dengan mempekerjakan warga sekitar itu sebuah ikhtiar luar biasa untuk memeriahkan tingkat kondisi perekonomian masyarakat.
Usai sesi diskusi, kelas ditutup dengan penyerahan bingkisan sebagai wujud terima kasih kepada narasumber. Pertemuan hari ini tentu banyak sekali kegunaan yang didapati siswa dan guru bidang studi. Bagi siswa, pengalaman berkesan dan nyata dari narasumber yang memang sudah memiliki asam garam di lahan bisnis adalah ilmu mahal nan langka yang bisa mereka dapati. Sedangkan untuk guru, jelas sekali ini salah satu relasi baru yang sangat berguna untuk wawasan ekonomi. Tak hanya itu, bercorak hal baru tentang bisnis yang diperoleh dari narasumber.
Penulis : Alimuddin, S.E. ( Guru Ekonomi SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe)