BELAJAR DARI PENGALAMAN SCHOOL VISIT
Belajar merupakan kunci yang paling urgen dalam setiap pendidikan. Tanpa belajar pendidikan tidak akan pernah terwujud. Sebagai suatu proses, dalam dunia pendidikan belajar hampir tidak bisa untuk dipisahkan karena perkembangan dalam diri seseorang tergantung pada proses belajar yang dilakukannya. belajar, tidak hanya semata-mata mengumpulkan data, menghafalkan dalil-dalil serta fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi dan materi pelajaran dalam bentuk latihan-latihan secara terus menerus, seperti membaca dan menulis tetapi belajar bisa berarti memperoleh kepandaian atau ilmu yang disebabkan karena pengalaman.
Dalam belajar Islam menerapkan beberapa metode yang bisa dilakukan antara lain, peniruan dan pengalaman praktis (trial and error), seperti yang dijelaskan dalam Alquran tentang Habil dan Qabil.”Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya, berkata Qabil: “Aduhai celaka Aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini” karena itu jadilah Dia seorang diantara orang-orang yang menyesal. (Q-S. Al-Maidah: 31). Ayat ini telah menjelaskan contoh bagaimana manusia belajar lewat metode peniruan dalam hal ini dicontohkan ketika Habil dan Qabil berseteru lalu habil terbunuh, Qabil merasa perlu untuk menguburkannya tetapi ia tidak tau cara menguburkan, akhirnya Allah mengutus burung gagak untuk menggali kubur untuk gagak yang lain dan dari kisah ini dapat kita pahami bahwa seseorang belajar sangat mudah dan jelas dengan cara meniru.
Memahami bahwa belajar itu bukan hanya dengan cara menghafal dan membaca melainka juga dengan pengalaman dan meniru maka kami merancang rencana untuk merumuskan pembelajar yang diperoleh dari pengalaman yang kami kemas kedalam School Visit ke dua negara, Malaysia dan Singapore yang kami lakukan pada tanggal 13 Februari 2023 hingga 18 Februari 2023. Sangat sarat pengalaman yang kami dapatkan dalam perjalanan tersebut selama 5 hari. Adapun tujuan dari School Visit ini adalah untuk menambah wawasan siswa terkait pelajaran Agama Islam, Science dan Matematika khususnya pada materi berkembangnya Islam, toleransi, Climate Change yang terdapat pada konsep design Garden by the Bay dan beberapa tempat edukasi lainnya seperti Museum, Galery Malaysia dan Kota Tua Malaka. Banyak ilmu dan pengalaman berharga yang kami peroleh dari perjalanan tersebut baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kognitif adalah dimana di dalamnya terkandung sikap yang memfokuskan pada faktor pengetahuan dan Thinking Skill. Banyak hal baru yang kami dapatkan dalam perjalanan tersebut yang menjelma menjadi pengetahuan yang haqqul yakin, sholat jamak-qasar yang siswa praktekkan dalam perjalanan menjadikan ilmu tersebut benar-benar diaplikasikan, Ada perasaan sedikit canggung bagi siswa yang baru kali pertama melakukan sholat Jamak-Qasar baik dari niat dan gerakan jumlah rakaat yang mereka kerjakan, School Visit ini menjadikan mereka haqqul yakin dengan pemahaman mereka selama ini tentang materi Jamak-Qasar. Perjalanan kami ke Kota Tua Malaka juga mempertontonkan hal yang sangat luar biasa dari mesjid yang berdampingan dengan kuil dan gereja hingga turis-turis asing yang masuk ke mesjid dengan menggantikan baju yang sudah disiapkan oleh pihak mesjid, dari pemandangan ini juga sangat tergambarkan sikap toleran yang bukan hanya siswa perdapatkan di dalam teks buku melainkan mereka memiliki pemahaman yang ainul yakin terkait materi toleransi. Kunjungan kami ke Garden by the Bay menghadiahkan kami ilmu yang sangat sangat berharga di sana ada ratusan macam kaktus, ratusan ragam bunga dan yang sangat istimewa adalah gedung raksasa berbalut kaca dipenuhi berbagai macam jenis tanaman.
Afektif, pada ranah ini terdapat faktor yang memfokuskan pada emosi dan perasaan, contohnya adalah cara dalam menanggapi, mulai dari sikap, apresiasi, minat hingga adaptasi diri. Kunjugan kami ke Singapore mengajari kami untuk lebih disiplin, teratur, bersih dan sangat konsen dengan kesehatan (merokok), ketika bus kami melintas diantara perbatasan singapore dan malaysia sangat ramai orang yang berhenti di pinggir jalan untuk merokok, mereka adalah pekerja-pekerja dari Singapore yang berhenti sejenak untuk menikmati rokok dikarenakan Singapore adalah negara yang sangat sulit untuk merokok Selain rokok, Singapore juga sangat melarang permen karet hal ini dikarenakan banyak kemudharatan yang di akibatkan oleh permen karet yang dibuang secara sembarangan. Pemandangan lain yang kami saksikan ketika di Singapore adalah semua orang dalam keadaan sibuk seperti tidak ada waktu untuk istirahat, hampir semua gerakan langkah mereka seperti orang lari maraton dan beberapa juga terlihat berlari, dari sini kami belajar untuk selalu menghargai waktu dan mampu beradaptasi di manapun kita berada.
Psikomotorik, di dalamnya mencakup sikap yang memfokuskan pada faktor keterampilan motorik, contohnya adalah mengasah keahlian dalam mengendarai, olahraga, menjalankan mesin hingga tulis tangan. Pengalaman kami berkunjung ke dua Negara ini mengajarkan dan memperlihatkan kepada siswa untuk mampu meniru dan mengaplikasikan semua pengalaman kedalam kehidupan sehari-hari mereka. Visit ke dua Negara bukanlah hal yang mudah untuk kami lakukan butuh waktu hampir satu tahun untuk mendiskusikannya, apa lagi yang kami bawa adalah siswa SMP, sangat banyak pertimbangan dan perhatian kami hingga sampai ke tahapan ini, banyak suka duka yang kami terima baik ketika mempersiapkan dan waktu visit kami lakukan. Walau masih sangat banyak kekurangan dalam kegiatan ini, namum kami sangat yakin banyak ilmu dan pengalaman baru yang diperoleh siswa yang mungkin pengalaman itu tidak akan didapatkan lagi oleh mereka pada tahap selanjutnya. Alhasil, ini adalah perjalanan segudang ilmu, pengalaman dan edukasi yang menjadi pelajaran berharga bagi semua siswa untuk menambah kedewasaan mereka semua dalam belajar dan berfikir. Tulisan ini saya akhiri dengan satu pesan sederhana untuk semua siswa “semua kesenangan hari ini kita terima karena orang tua kita, belajarlah dengan sungguh-sungguh hingga kamu bisa memperpanjangnya”.
Penulis : Angkasah, dkk (Guru SMP Sukma Bangsa Lhokseumawe)